Saat memilih bahan untuk pencetakan 3D, PLA+ dan ABS muncul sebagai dua pilihan utama, masing-masing dengan keunggulan dan keterbatasan yang berbeda. Analisis ini mengkaji karakteristik teknis kedua bahan untuk membantu pembuat dalam membuat keputusan yang tepat.
PLA+, versi yang diperkuat dari PLA tradisional, telah mendapatkan popularitas karena sifatnya yang ramah pengguna dan manfaat lingkungannya. Karakteristik utamanya meliputi:
Namun, PLA+ menunjukkan keterbatasan dalam ketahanan termal dan kekuatan mekanik, sehingga tidak cocok untuk komponen yang terpapar suhu tinggi atau tekanan mekanik yang signifikan.
ABS tetap menjadi pilihan utama untuk aplikasi industri dan fungsional karena sifat bahannya yang kuat:
Bahan ini memerlukan kondisi pencetakan yang lebih canggih, termasuk suhu ekstrusi yang lebih tinggi (230-260°C) dan ruang cetak tertutup untuk mencegah penyusutan. Persyaratan ini membuat ABS kurang mudah diakses oleh pemula.
Memilih antara PLA+ dan ABS bergantung pada beberapa faktor:
Untuk prototipe atau model estetika, PLA+ memberikan hasil yang memuaskan dengan persyaratan pencetakan yang lebih sederhana. Saat membuat bagian mekanis atau komponen yang terkena tekanan, ABS menawarkan kinerja yang unggul meskipun kondisi pencetakannya lebih menuntut.